Blogger templates

Senin, 05 Mei 2014

Manajemen Keuangan_Analisis Rasio Keuangan



ANALISIS RASIO KEUANGAN

  • Pengertian Rasio Keuangan
Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period eke periode berikutnya.

Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17)

Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri.

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.

Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan.

Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu :
• Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari perusahaan yang sama.
• Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis.

Rasio Keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam Laporan Keuangan. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu Laporan Keuangan atau antar komponen yang ada di antara Laporan Keuangan. Kemudian, angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.
Analisis rasio data digolongkan menjadi :
  1. Rasio Neraca;
  2. Rasio Laporan Laba Rugi;
  3. Rasio Antar Laporan.
Jenis-jenis rasio keuangan (gabungan dari beberapa ahli) adalah sebagai berikut :
  1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
  2. Rasio Solvabilitas (Levarage Ratio)
  3. Rasio Aktiviti (Activity Ratio)
  4. Rasio Profitabilitas (Provitability Ratio)
  5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
  6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
 Rasio Likuiditas :
  • Rasio Lancar (Current Ratio)
  • Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
Rasio Solvabilitas :
  • Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (Debt Ratio)
  • Jumlah Kali perolehan bunga (Times Interest Earned)
  • Lingkup Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)
  • Lingkup Arus Kas (Cash Flow Coverage)
  • Total Debt to Equity Ratio
  • Long Term Debt to Equity
  • Tangible Assests Debt Coverarage
Rasio Aktivity :
  • Perputaran sediaan (Inventory Turn Over)
  • Rata-rata jangka waktu pernagihan / perputaran piutang (Average Collection Period)
  • Perputaran aktiva tetap (Fixed Assest Turn Over)
  • Receivable Turn Over
  •  Average Days Inventory
  • Working Capital Turn Over
Rasio Profitabilitas (Provitability Ratio)

-        Margin Laba Penjualan (Profit Margin on Sales)
-        Daya Laba Dasar (Basic Earning Power)
-        Hasil Pengembalian Total Aktiva (Return on Total Assets)
-        Hasil Pengembalian Ekuitas (Retun on Total Equity)
-        Gross Profit Margin
-        Operating Income Ratio
-        Operating Ratio
-        Net Profit Margin
-        Earning Power to Total Investment
-        Net Earning Power Ratio
-        Rate Return for Owners
 
Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

-        Pertumbuhan penjualan
-        Pertumbuhan laba bersih
-        Pertumbuhan Pendapatan per Saham
-        Pertumbuhan Deviden Per Saham

Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

-        Rasio Harga Saham terhadap pendapatan
-        Rasio Nilai Pasar Saham Terhadap Nilai Buku

Data pembanding yang dibutuhkan untuk melakukan ratio keuangan adalah :
  1. Angka-angka yang ada dalam tiap komponen Laporan Keuangan;
  2. Angka-angka yang ada dalam tiap jenis Laporan Keuangan;
  3. Tahun masing-masing Laporan Keuangan untuk beberapa periode;
  4. Target rasio yang telah dianggarkan;
  5. Standar Industri yang digunakan
  6. Rasio keuangan pesaing yang sejenis
Menurut J. Fred Wetson, Kelemahan Rasio Keuangan adalah :
  1. Ditafsirkankannya dengan berbagai macam cara;
  2. Prosedur pelaporan yang berbeda;
  3. Adanya manipulasi data;
  4. Perlakuan Pengeluaran untuk biaya-biaya yang berbeda;
  5. Penggunaan tahun fiskal yang berbeda;
  6. Pengaruh musiman mengakibatkan rasio komparatif;
  7. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standar industri belum menjamin.
Rasion Likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuiditasnya suatu perusahaan. Dengan kata lain, rasio likuiditas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban/utang pada saat ditagih atau jatuh tempo.
Tujuan dan manfaat rasio likuiditas adalah :
  1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek;
  2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek tanpa memperhitungkan sediaan;
  3. Untuk mengukur atau membandingkanantara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan;
  4. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang;
  5. Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas;
  6. Sebagai Alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang;
  7. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya;
  8. Sebagai alat bagi pihak luar terutama yang berkepentingan terhadap perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat meningkatkan saling percaya.
Jenis-jenis Rasio Likuiditas adalah :
1.      Current Ratio (CR)
Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
            Rumus  :
            Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar)

2.      Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Rasio Cepat (Quick Ratio) merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan.
            Rumus :
            Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar))

3.      Cash Ratio
Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang, hal ini dapat ditunjukkan dari tersediaanya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro dan tabungan.
4.      Cash Turn Over
Rasio perputaran kas (Cash  Turn Over) bermanfaat untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.
5.      Inventory to Net Working Capital
Inventory to net working capital merupakan rasio yang mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar