KARANGAN NARASI

Tetapi
pembedaan antara narasi sugestif dan narasi ekspositoris di suatu pihak, dan
perbandingannya dengan deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris di pihak
lain, belum memberi jawaban pada kita apa sebenarnya narasi itu. Bila deskripsi
merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya
suatu obyek sehingga obyek itu seolah olah berada di depan mata kepal pembaca,
maka narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau
mengalami sendiri peristiwa itu. Sebab itu, unsur yang paling penting pada
sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan .
Tetapi
kalau narasi hanya menyampaikan kepada pembaca suatu kejadian atau peristiwa,
maka tampak bahwa narasi sulit dibedakan dari deskripsi, karena suatu peristiwa
atau suatu proses dapat juga disajikan dengan mempergunakan metode deskripsi.
Sebab itu, mesti ada unsur lain yang harus diperhitungkan , yaitu unsur waktu.
Dengan demikian pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu perbuatan
atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Apa yang telah terjadi
tidak lain daripada tindak-tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau
tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu
obyek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam
suatu rangkaian waktu.
Berdasarkan
uraian di atas narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk rencana yang sasaran
utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah
peristiwa yang terjadi dalam suatu satuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan
dengan cara lain: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan
dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi. Narasi
berusaha menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”
Tetapi,
seperti sudah dikemukakan di atas, antara kisah dan kisah selalu terdapat
perbedaan, minimal yang menyangkut tujuan atau sasarannya. Ada narasi yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca, agar pengetahuannya
bertambah luas, yaitu narasi eksposotoris. Tetapi di samping itu ada juga
narasi yang disusun dan disajikan sekian macam, sehingga kita mampu menimbulkan
daya khayal para pembaca. Ia berusaha menyampaikan sebuah makna kepada para
pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya. Narasi semacam ini adalah narasi
sugestif. Dan antara kedua ekstrim ini terjalinlah bermacam-macam narasi dengan
tingkat informasi yang semakin berkurang menuju tingkat daya khayal yang
semakin bertambah.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar