PARAGRAF
Paragraf
atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan
singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya
sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat
beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat
utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat
ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang
pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok
paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
B. Jenis-jenis
Paragraf
-
Paragraf
Narasi
Paragraf Narasi ialah jenis paragraf
yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu.
Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf
narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan
atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh,
setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama. Contoh
paragraf narasi: Kemudian mobil meluncur
kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat di
leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri
mereka pada keluar rumah untuk menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang
sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan nyonya Marta.
Paragraf
narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu :
1. Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi
yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga
pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Contoh paragraf narasi
ekspositoris:
Siang itu, sabtu pekan
lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi
yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya.
Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi
Akhmad, memepelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di
Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars
Jalan" yang dirasa tepat untuk mengantar
Akhmad, sang pengantin .
2.
Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang
hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis
karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran
yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa. Contoh paragraf narasi
sugestif:
Patih Pranggulang menghunus
pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. tapi,
aneh sebeleum menyentuh tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih
Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.
Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu, Akan tetapi, semuanya gagal.
-
Paragraf
Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf
yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra
pembaca. Artinya penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun
merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut. Contoh Paragraf
Deskriptif:
Masih melekat di mataku,
pemandangan indah nan elok pantai Swarangan. Gelombang ombak yang tidak terlalu
besar datang bergulung silih berganti menyambut siapapun yang datang seakan
ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang terhampar
luas tanpa ada karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Sejauh
mata memandang yang kulihat hanya laut yang terbentang luas dan biru. Kurasakan
dingin membasuh kakiku karena ombak yang terus-menerus menghempas kakiku dan
terasa asin ketika air laut itu menyentuh bibirku karena percikannya.
Disepanjang bibir pantai kulihat wisatawan beserta keluarga dan teman-teman
mereka berkumpul membentuk suatu kelompok kecil untuk menikmati keindahan
pantai Swarangan. Tidak jauh dari tempat itu aku juga melihat beberapa
wisatawan berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air,
atau berfoto-foto dengan latar belakang pantai. Meskipun tak seramai dengan
pantai-pantai yang sudah terkenal di kancah nasional maupun internasional
pantai ini tak pernah surut oleh wisatawan yang datang.
Ciri-ciri
paragraf deskriptif ialah:
1. Menggambarkan
atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
2. Penggambaran
dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, dan perabaan).
3. Bertujuan
agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang
dideskripsikan.
4. Menjelaskan
ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara
terperinci.
5. Didalam
paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:
-
Pola Spasial
-
Pola Sudut Pandang
Pola
sudut pandang adalah pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi penulis
saat menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi 2 pola
yaitu:
1) Pola
Subjektif ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai
kesan atau opini dari penulis.
2) Pola
Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan
objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
-
Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan
suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga
memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan
proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri
paragraf eksposisi:
1. Memaparkan
definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu
tindakan.
2. Gaya
penulisannya bersifat informatif.
3. Menginformasikan/menceritakan
sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.
Paragraf
eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana. Contoh Paragraf Eksposisi:
Sejak zaman dahulu, nenek moyang
kita telah mengenal tanaman lidah buaya beserta manfaatnya bagi manusia.
Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tapi juga bermanfaat
bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini memilikii ciri fisik sebagai berikut:
daun berbentuk panjang dengan duri kedua sisi daunnya, tebal, dan berwarna
hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya
sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui
bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Menariknya,
komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tapi juga
sebagai minuman yang menyehatkan seperti teh lidah buaya yang terbuat dari daun
lidah buaya yang dikeringkan dan kuliner sepert: kerupuk dan jelly lidah buaya.
Paragraf
eksposisi terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
1. Eksposisi Definisi, batasan pengertian
topik dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri. Contoh paragraf
eksposisi definisi:
Ceplukan adalah
tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak
terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim penghujan. Tumbuhan ini
memiliki tinggi antara 30-50 Cm, dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang
yang berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning.
Daging buah ceplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung
beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit
paru-paru, kencing manis, dan beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa
khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan karena diangggap
sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan tumbuhan liar yang
lain.
2.
Eksposisi Klasifikasi ialah paragraf
yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori. Contoh
paragraf eksposisi klasifikasi:
Sistem penamaan
jenis-jenis kritik sastra bervariasi, tergantung pada pendekatan yang
digunakan. Pendekatan moral menekankan pada pertalian karya sastra dengan
wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan
karya sastra yang berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang.
Pendekatan impresionistik menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan
pada efek personil karya sastra pada kritikusnya.
3. Eksposisi Proses, paragraf jenis ini
sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara
tertentu. Contoh paragraf eksposisi proses:
Lemon dan jeruk nipis
ternyata memiliki khasiat sebagai penghilang jerawat. Kedua buah ini mengandung
citric acid yang sangat kaya dan sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit
mati yang bisa menjadi penyebab jerawat. Cara menggunakannya ialah dengan
mencampurkan perasan lemon atau jeruk nipis dengan air mawar, kemudian oleskan
di wajah secara merata dan biarkan selama 10-15 menit. Setelah itu bilas wajah
dengan air hangat. Penerapan yang dilakukan secara rutin dan konsisten selama
15 hari akan memberikan hasil yang maksimal.
4. Eksposisi Ilustrasi (contoh),
pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu
ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan
atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti" dan "bagaikan." Contoh paragraf
eksposisi ilustrasi (contoh):
Sebenarnya, kondisi
ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai
aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka
kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini
menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti
daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang
papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang
permanen.
5. Eksposisi Pertentangan, berisi
pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang
digunakan adalah "akan tetapi",
"meskipun begitu", "sebaliknya". Contoh paragraf
eksposisi pertentangan:
Orang yang gemar
bersepeda, pada umumnya ialah orang-orang yang suka pada alam. Sebaliknya,
orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana
terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di
desa-desa.
6. Eksposisi Berita ialah paragraf yang
berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada
surat kabar. Contoh paragraf eksposisi berita:
Para pedagang daging
sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor
daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai
70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
7.
Eksposisi Perbandingan, dalam hal ini
penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara
membandingkannya dengan hal lain. Contoh paragraf eksposisi perbandingan:
Tinju bukanlah jenis
olah raga yang banyak peminatnya, yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda
dengan olah raga jalan kaki, peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Karena,
tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.
8.
Eksposisi Analisis, proses
memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa
subbagian, kemudian masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.
Contoh paragraf eksposisi analisis:
Beragam teori
dikemukakan untuk menemukan latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang
berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn
memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang
dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut …
-
Paragraf
Argumentasi
Paragraf Agumentasi ialah jenis paragraf
yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti
dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri
paragraf argumentasi, yaitu:
1.
Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
2.
Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik,
dll.
3.
Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
4.
Penutup berisi kesimpulan.
Jenis-jenis
paragraf argumentasi:
a. Pola Analogi
adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya. Contoh Pola Analogi: Sifat
manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu
meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati
dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin
merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
b. Pola
Generalisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara
menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Contoh Pola
Generalisasi: Setelah karangan anak-anak
kelas 8 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8.
Anak-anak yang lainmendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang
punmendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
c.
Pola Hubungan
Sebab Akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar. Ditambah
lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen
di desa ini selalu gagal.
-
Paragraf
Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk
karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan
keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri
paragraf persuasi, yaitu:
1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa
pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para
pembacanya.
3. Persuasi harus dapat menciptakan
kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4. Persuasi sedapat mungkin menghindari
konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya
tercapai.
5. Persuasi memerlukan fakta dan data.
Contoh
paragraf persuasi:
Masyarakat Hindu di Bali memiliki
upacara kematian yang sangat unik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk
wisatawan asing maupun lokal. Ritual unik ini disebut dengan
ngaben. Ngaben adalah ritual atau upacara
pembakaran mayat sebagai simbol penyucian roh orang yang sudah meninggal.
Karena dalam pelaksanaannya membutuhkan berbagai perlengkapan dengan biaya yang
cukup besar, maka tidak semua orang telah meninggal bisa langsung di aben.
Jenazah yang belum di aben biasanya akan dikubur terlebih dahulu sambil
menunggu semua perlengkapan ngaben telah siap dan lengkap. Jika ingin melihat
ritual pembakaran mayat yang sangat unik ini, tidak ada salahnya anda
berkunjung ke Provinsi Bali karena Upacara Ngaben dilakukan oleh hampir seluruh
masyarakat Hindu di Bali.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar