Blogger templates

Kamis, 24 April 2014

Akuntansi_Mengelola kartu persediaan barang jadi





MENGELOLA KARTU PERSEDIAAN  BARANG JADI


      A. Menyiapkan Pengelolaan Kartu Persediaan Barang Jadi
1.        Pengelolaan Kartu Persediaan Barang Jadi
Barang jadi adalah hasil produksi yang telah selesai dibuat dan siap utuk dijual atau dipakai. Barang jadi di setiap jenis perusahaan manufaktur berbeda-beda perlakuannya. Misalnya, barang jadi pemintalan benang adalah benang, sedangkan benang di dalam usaha tekstil dianggap sebagai bahan baku.
Agar dapat mengelola persediaan barang jadi dengan baik, diperlukan adanya sistem yang baik dalam manajemen persediaan barang jadi. Kartu persediaan barang jadi adalah kartu yang berisi rincian mutasi persediaan barang jadi setelah proses produksi pada satu jenis produk.
Format kartu prsediaan barang jadi adalah sebagai berikut.
PT ……………………
………………………..
……………………….
               
KARTU PERSEDIAAN BARANG JADI
Nama Barang  :                                                                       Nomor Kartu   :
Kode Barang   :
Tanggal
Keterangan
Persediaan masuk
Persediaan keluar
Saldo
Unit
Harga
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Unit
Harga
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Unit
Harga
(Rp)
Jumlah
(Rp)











Bagian Gudang


(                       )



2.      Akun persediaan pada perusahaan manufaktur
Pada perusahaan manufaktur terdapat beberapa jenis persediaan yang memiliki akun sendiri pada pencatatan akuntansinya, berikut adalah beberapa jenis akun persediaan tersebut
·         Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
Akun persediaan bahan baku terdiri atas biaya bahan baku langsung dan tidak langsung yang akan masuk dalam proses produksi.
·         Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
Akun persediaan barang dalam proses (BDP) terdiri atas biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik  yang digunakan dalam produksi, tetapi produk yang dibuat belum selesai.
·         Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
Akun persediaan barang jadi merupakan mutasi dari persediaan barang dalam proses di mana produksi telah selesai tetapi produk tersebut belum terjual.

3.      Prosedur penanganan persediaan barang jadi
Prosedur penanganan persediaan barang jadi berkaitan dengan mutasi persediaan barang jadi setelah adanya proses produksi. Dengan demikian, akan melibatkan beberapa bagian untuk prosedur penanganan persediaan barang jadi, antara lain :
a.  Bagian produksi, bertugas menyerahkan hasil produksi ke bagian gudang penyimpanan produk.
b. Bagian gudang, sebagai tempat penyimpanan sementara barang jadi hasil produksi sebelum dijual kepada konsumen.
c.  Bagian akuntansi, melakukan perhitungan harga pokok produksi dan penjualan produk tersebut sesuai dengan biaya produksi yang digunakan untuk memproduksi barnag jadi.
d.    Bagian penjualan, bertugas melakukan penjualan barang jadi.

   B. Mengidentifikasi dan Membukukan Data Mutasi Persediaan Barang Jadi ke Kartu Persediaan Barang Jadi
1.      Mutasi barang jadi
Mutasi barang jadi merupakan proses perpindahan barang jadi dari bagian produksi ke bagian gudang. Bagian gudang melakukan penerimaan barang jadi dan pengeluaran barang jadi karena adanya penjualan.
a.       Penerimaan barang jadi
Secara teratur, bagian gudang barang mencatat setiap penerimaan barang jadi dari bagian produksi. Sehingga, jumlah barang jadi yang diterima dapat terpantau sesuai dengan kapasitas gudang yang ada.
b.      Pengeluaran barang jadi
Mutasi barang jadi yang dapat diidentifikasi sebagai pengeluaran barang jadi di gudang adalah penjualan barang jadi yang merupakan pengeluaran produk selesai yang telah dipesan oleh pembeli untuk dipasarkan.

2.      Mutasi data persediaan barang jadi ke kartu persediaan barang jadi
Setiap terjadi mutasi barang jadi pada gudang harus dicatat dalam kartu persediaan barang jadi. Ada dua sistem yang digunakan dalam pencatatan persediaan barang jadi, yaitu sistem periodik dan sistem perpetual.
a.       Sistem periodik
Dalam sistem periodik, mutasi persediaan barang jadi tidak diikuti dengan Kartu Persediaan. Sistem ini sangat sederhana dalam pencatatan pembelian maupun saat melakukan pencatatan penjualan.
b.      Sistem perpetual
Dalam sistem perpetual, setiap jenis persediaan dibuatkan kartu tersendiri. Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat penerimaan, penjualan, dan saldo persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi atas kolom unit dan harga pokok barang.

3.      Pencatatan akuntansi mutasi persediaan barang jadi
Pencatatan akuntansi pada mutasi persediaan barang jadi, dimulai dari pengumpulan biaya produksi yang dimasukkan dalam Persediaan Barang Dalam Proses yang telah selesai ke akun Persediaan Barang jadi. Kemudian, dihitung harga pokok penjualannya.
Untuk mencatat adanya penjualan, bagian jurnal yang harus dibuat adalah mendebet akun Kas/Piutang Dagang dan mengkredit akun penjualan. Serta menghitung harga pokok penjualan dengan mendebet akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit Persediaan Barang Jadi. Perhitungan harga pokok penjualan dapat dilakukan sebagi berikut.
Persediaan Awal Barang Jadi                               Rp xxx
Ditambah :
Harga Pokok Produksi                                          Rp xxx +
Total Barang Jadi Siap Jual                                   Rp xxx
Dikurangi :
Persediaan Akhir Barang Jadi                               Rp xxx -
Harga Pokok Penjualan                                         Rp xxx

C.     Menyusun laporan ikhtisar persediaan barang jadi
Laporan ikhtisar persediaan barang jadi merupakan sarana control terhadap kuantitas maupun kualitas barang jadi yang terdapat di gudang. Laporan ikhtisar persediaan barang jadi dibuat secara periodik, di mana dalam laporan ini memuat mutasi yang terjadi pada persediaan barang jadi baik penerimaan maupun pengeluaran barang jadi. Laporan ikhtisar persediaan barang jadi dapat dibuat secara harian maupun bulanan.
1.      Laporan Harian
Format laporan persediaan barang jadi harian adalah sebagai berikut.
LAPORAN PERSEDIAAN BARANG JADI
Tanggal :
No.
Kode Persediaan
Jenis Persediaan
Persediaan Masuk
Persediaan Keluar
Saldo








2.      Laporan BulananFormat laporan persediaan barang jadi bulanan adalah sebagai berikut.
LAPORAN PERSEDIAAN BARANG JADI
Bulan :
No.
Kode Persediaan
Jenis Persediaan
Persediaan Masuk
Persediaan Keluar
Saldo








D.    Melakukan Perhitungan Fisik Persediaan Barang Jadi Secara Periodik
Sistem perhitungan fisik persediaan barang jadi dilaksanakan untuk mencocokkan secara fisik persediaan barang jadi disimpan di gudang dengan catatan pada kartu persediaan barang jadi maupun buku besar persediaan barang jadi. Selanjutnya, hasil perhitungan fisik persediaan barang jadi digunakan untuk :
·         Meminta pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan.
·         Meminta pertanggungjawaban bagian gudang, khususnya bagian yang mencatat persediaan dikartu persediaan mengenai kebenaran catatan persediaan yang diselenggarakannya.
·         Melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap catatan persediaan di bagian kartu persediaan, dan sekaligus untuk mengetahui efektivitas atas control persediaan.
Oleh karena itu, baik sistem perpetual maupun sistem periodik yang diterapkan oleh bagian akuntansi harus dicocokkan dengan persediaan yang secara fisik ada di gudang.
Dokumen yang dipergunakan untuk mencatat, meringkas, dan membukukan hasil perhitungan fisik adalah sebagai berikut.
1.      Kartu Perhitungan Fisik Persediaan Barang Jadi
Dokumen ini digunakan untuk mencatat hasil perhitungan fisik persediaan. Dalam perhitungan fisik persediaan, setiap jenis persediaan dihitung secara independen. Berikut adalah contoh format kartu perhitungan fisik  persediaan barang jadi.
KARTU PERHITUNGAN FISIK

   No. Kartu                           :
   Kode Barang     :
   Nama Persediaan             :
Perhitungan Pertama
Perhitungan Kedua
Nama            :
Tanggal         :
Jumlah           :
Satuan            :

Tanda tangan  :

Nama            :
Tanggal         :
Jumlah           :
Satuan            :

Tanda tangan  :


2.      Daftar Rekapitulasi Perhitungan Fisik Persediaan Barang Jadi
Setelah perhitungan fisik persediaan dan pengecekan selesai dilakukan dan tidak dijumpai perbedaan yang signifikan, maka dibuatlah Rekapitulasi Perhitungan Fisik persediaan dengan dasar kartu-kartu perhitungan persediaan. Data yang disalin dari kartu perhitungan fisik persediaan ke dalam daftar rekapitulasi perhitungan fisik persediaan adalah :
·      Nomor kartu perhitungan persediaan
·      Nomor kartu persediaan
·      Jenis persediaan
·      Kuantitas
·      SatuanDokumen yang diisi dengan harga pokok per satuan dan harga pokok total tiap jenis persediaan oleh bagian akuntansi berdasarkan data yang dicatat dalam Kartu Persediaan. Daftar rekapitulasi perhitungan fisik persediaan yang telah diproses ditandatangani oleh ketua perhitungan fisik persediaan.

DAFTAR REKAPITULASI PERHITUNGAN FISIK
   Periode perhitungan fisik persediaan barang jadi.
No.
Nomor Kartu Perhitungan Persediaan
Nomor Kartu Persediaan
Jenis Persediaan
Kuantitas
Satuan
Jumlah








Penanggung jawab perhitungan



3.      Bukti Memorial
Dokumen ini merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk membukukan penyesuaian (adjustment) akun persediaan sebagai akibat dari hasil perhitungan fisik persediaan ke dalam jurnal umum. Data yang digunakan sebagai dasar pembuatan bukti memorial ini adalah selisih jumlah kolom dengan harga pokok total dalam daftar rekapitulasi perhitungan fisik persediaan dengan saldo harga pokok persediaan yang bersangkutan menurut kartu persediaan barang jadi.

4.      Kartu Persediaan Barang Jadi
Kartu persediaan barang jadi merupakan rincian persediaan barang jadi yang lebih spesifik. Kartu persediaan barang jadi adalah kartu yang digunakan untuk mencatat setiap perubahan yang terjadi dalam produksi dalam satu jenis barang jadi. Setiap barang jadi yang dihasilkan atau dijual, akan dicatat perubahannya dalam satu kartu persediaan barang jadi.





Referensi : Modul Akuntansi 3A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar