Blogger templates

Kamis, 24 April 2014

Kesusastraan



 KESUSASTRAAN



I.     Kesusatraan

Berasal dari kata dasar “susastra” mendapat imbuhan “ke-an”. Susastra sendiri berasal dari gabungan kata “su” yang berarti baik, indah atau bagus dan “sastra” yang berarti “tulisan”. Jadi “susastra” memiliki arti tulisan yang baik, indah dan bagus.
Kesusastraan Indonesia mempunyai arti jamak yang meliputi semua hal sastra Indonesia. Menurut definisi Usman Effendi, Kesusastraan ialah semua ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan  maupun tulisan yang menimbulkan rasa keindahan (bagus).
Ditinjau dari asal katanya, sastra berasal dari akar kata “sas” yang berarti ajar dan “tra” yang berarti alat. Jadi sastra  bisa diartikan sebagai alat belajar.
Secara umum kesusatraan Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 macam,  yaitu:
1.        Kesusastraan lisan
Yaitu karangan/ciptaan  yang diwujudkan dalam bentuk bahasa lisan.
2.        Kesusastraan tertulis
Yaitu karangan/ciptaan  yang diwujudkan dalam bentuk bahasa tulisan.

II.  Bentuk kesusatraan di Indonesia
Bentuk kesusatraan di Indonesia dibedakan menjadi :
A.    Puisi
Puisi adalah bentuk kesusastraan yang terikat oleh banyaknya baris (berbait-bait), banyaknya suku kata dalam tiap baris, sajak/rima bunyi akhir kata dalam baris.
Kita mengenal 2 macam bentuk puisi, yakni puisi lama dan puisi baru. Puisi lama bentuknya terikat oleh aturan-aturan tertentu, misalnya sajak dan irama. Puisi baru lebih mementingkan isi dan bahasanya menuju ke inti kata.
Menurut zamannya puisi dapat dibagi menjadi  :
a.       Puisi lama
Puisi lama dapat dibagi menjadi :
1.      Mantra
Adalah kata-kata yang mengandung hikmat dan kekuatan gaib.
2.      Peribahasa/Bidal
Yang meliputi :
·      Pepatah adalah kiasan yang dinyatakan dengan kalimat. Yang dikiaskan ialah sesuatu tentang keadaan atau kelakuan seseorang.
Contoh :
-       Anjing mengonggong kafilah berlalu
-       Rajin pangkal pandai
·      Ungkapan adalah kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang dinyatakan dengan sepatah kata yang merupakan bagian kalimat.
Contoh :
-          Ayah pulang membawa buah tangan (oleh-oleh)
-          Orang itu bertangan panjang (suka mencuri )
-          Hadi anak yang keras kepala (Bengal, tidak mau menurut)
·      Perumpamaan adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitarnya.
Contoh :
-          Bak pinang dibelah dua
-          Seperti buah simalakama
-          Punguk merindukan bulan
·      Tamsil/ ibarat adalah perumpamaan juga, namun diiringi dengan bagian-bagian kalimat yang menjelaskan.
Contoh :
-          Bagai burung dalam sangkar, mata terlepas badan terkurung
-          Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau
·      Pemeo adalah kata-kata atau slogan yang menjadi popular karena sering diucapkan kembali yang sifatnya mengandung dorongan semangat atau ejekan.
Contoh :
-          Sekali merdeka tetap merdeka
-          Maju terus pantang mundur
-          Merdeka atau mati
3.      Pantun
Syarat-syarat pantun sebagai berikut :
a)      Terdiri dari 4 baris
b)      Tiap-tiap baris terdiri 8 sampai 10 suku kata
c)      Dua baris yang pertama disebut “sampiran” dan dua baris berikutnya disebut “isi” pantun
d)     Pantun mementingkan rima akhir, maksudnya bunyi akhir baris pantun pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat.
Contoh :
Ada berkutut dengan balam, (a)
gantung di dahan pohon mengkudu. (b)
Hati dendam bertambah dendam, (a)
hati rindu siapa yang tahu. (b)

Menurut isinya pantun dapat dibedakan menjadi :
a)      Pantun anak-anak
b)      Pantun remaja
c)      Pantun orangtua
d)     Pantun jenaka
e)      Pantun teka-teki

4.      Syair
Syair berarti pula sajak (puisi), karena penyair relah mengubah sajak. Kata “syair” berasal dari kata “syu’ur” yang berarti perasaan.
Bentuk-bentuk syair sebagai berikut :
a)      Terdiri dari beberapa bait
b)      Tiap bait terdiri dari 4 baris
c)      Tiap bait terdiri dari 8 smapai 10 atau lebih suku kata
d)     Tidak terbagi atas sampiran da nisi
e)      Semua merupakan isi
f)       Biasanya beruntun, karena untuk melukiskan cerita
g)      Rima akhirnya / aaaa / artinya berima rangkai


Menurut isinya syair dapat dibedakan :
a)      Syair yang merupakan dongeng
b)      Syair yang berisi kiasan atau sindiran
c)      Syair yang berisi cerita atau hikayat
d)     Syair cerita kejadian
e)      Syair ajaran agama tau budi pekerja

b.      Puisi baru
Menurut bentuknya dapat dibagi menjadi :
1.      Distikhon (sajak dua seuntai)
2.      Tersina (sajak tiga seuntai)
3.      Quantrin ( sajak empat seuntai)
4.      Quin (sajak lima seuntai)
5.      Sextet (sajak enam seuntai)
6.      Septima (sajak tujuh seuntai)
7.      Stanza atau octaf (sajak delapan seuntai)
8.      Sonata (sajak empat belas seuntai)
9.      Sajak bebas atau puisi bebas

c.       Puisi modern
Menurut puisi barat namun berlaku pula dalam kesusatraan di Indonesia menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi :
1)      Balada
Puisi yang berisi cerita atau kisah, bisa berbentuk efik, boleh juga berbentuk lirik. Biasanya dalam menuturkan balada dengan dilagukan.
2)      Romance
Puisi yang berisi luapan perasaan kasih sayang terhadap kekasih
3)      Elegi
Sajak yang menggambarkan kesedihan, suara sukma yang meratap-ratap, batin yang merintih.
4)      Ode
Sajak yang berisi pujian dan sanjungan terhadap seseorang yang berjasa besar dalam masyarakat atau pujian sanjungan terhadap pahlawan bangsa.
5)      Himne
Sajak yang berisi pujaan terhadap Tuhan atau sajak keagamaan.
6)      Efigram
Sajak yang berisi ajaran hidup, semangat perjuangan.
7)      Satire
Sajak yang berisi kritik atau sindiran yang pedas terhadap kepincanga-kepincangan yang terjadi dalam masyarakat.

B.     Prosa
Menurut zamannya prosa dapat dibedakan menjadi :
1.      Prosa lama
Yang termasuk dalam prosa lama ialah :
1.      Hikayat
Mengisahkan tentang kehidupan raja-raja atrau dewa-dewa. Dalam hikayat biasanya melukiskan kesaktian atau kehebatan pelakunya.
2.      Cerita-cerita panji
Hikayat yang berasal dari kesusastraan jawa yang berkisah tentang 4 kerajaan di pulau jawa yaitu : Kerajaan Jenggala, Kediri, Ngurawan, dan Singosari.
3.      Cerita berbingkai
Cerita yang didalamnya ada pula ceritanya. Cerita dalam cerita itu disebut cerita sisipan. Kadang kala cerita sisipan itu didalamnya ada pula cerita. Sehingga cerita berbingkai ini menjadi cerita yang bersusun.
4.      Tambo
Cerita sejarah yang tidak sepenuhnya mengandung kebenaran, karena dicampurkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal.
5.      Dongeng
Ialah cerita yang lahir dari khayalan pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan cerita yang benar-benar terjadi.

2.      Prosa baru
Yang termasuk prosa baru ialah :
1.      Roman
Cerita yang melukiskan sesuatu kehidupan manusia, baik perbuatan lahir maupun peristiwa-peristiwa batinnya.
2.      Novel
Bila dalam roman biasanya dikisahkan seluruh kisah hidup tokohnya, dari masa kanak-kanak hingga dewasa sampai meninggal dunia, tetapi dalam novel yang dilukiskan hanya sebagian dari hidup tokoh ceritanya, yaitu bagian hidupnya yang merubah nasib tokoh tersebut.
3.      Cerpen
Semacam cerita rekaan yang sering kita jumpai pada media cetak. Dalam novel kritis (pergolakan) jiwa pelaku mengakibatkan perubahan nasib tokoh pelakunya.
4.      Kisah
Dalam kesusastraan modern, kisah sama saja dengan cerita biasa, yaitu yang menceritakan tentang sesuatu hal  baik benda hidup maupun benda mati.
5.      Biografi dan Otobiografi
Biografi adalah catatan riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah catatan riwayat hidup yang ditulis oleh diri sendiri.

C.    Drama
Karangan yang berbentuk scenario lengkap, dimana semuanya telah diuraikan secara rinci oleh penulis drama, misalnnya kalimat-kalimat yang harus diucapkan oleh pemain, sikap dan gerak-gerik yang harus dimainkan oleh pemain juga tempat adegan dalam cerita drama diuraikan secara rinci oleh penulisnya.
Drama biasanya untuk pentas di panggung atau di sandiwarakan. Drama dibagi atas beberapa bagian yang disebut babak, dan babak dibagi pula atas beberapa adegan.
Menurut isinya drama dapat dibagi menjadi :
1.      Tragedy
Ialah drama yang menggambarkan kesedihan. Pelakunya (tokoh-tokoh utama cerita) tak henti-hentinya dirundung malang bahkan sampai meninggal dunia.
2.      Komedi
Ialah drama yang menimbulkan kelucuan. Komedi menggambarkan tingkah laku yang pandir dan kegilaan yang menimbulkan kegelian.
3.      Tragedy-Komedi
Ialah paduan tragedy dan komedi. Drama yang menggambarkan kelucuan, disamping ini juga menggambarkan perasaan sedih dan duka sebab nasib buruk yang terus menerus menimpa pelaku-pelakunya.
4.      Lelucon
Ialah drama yang lucu yang menimbulkan tawa penonton. Isinya sering dangkal karena tidak terlalu dipentingkan. Tujuan utama untuk menghibur penonton supaya dapat melupakan kesedihannya.

D.    Esai dan Kritik
Esai adalah suatu kupasan atau pembicaraan tentang objek kebudayaan atau seni. Peninjauan objek itu sendiri berdasarkan pandangan penulis esai tersebut, itulah sebabnya esay bersifat subjektif. Penulis esai tidak mengubah sesuatu, ia hanya membicarakan suatu hasil cipta karya orang lain. Kritik lain dengan esai, kalau esai sifatnya subjektif maka kritik sifatnya haruslah objektif. Dalam kritik, penulis mengemukakan kebaikan maupun kekurangan dari tulisan yang dikritiknya. Sehingga kritik bisa diterima oleh semua pihak, baik orang lain maupun penulis yang dikritiknya. Kritik sering tidak mengenakkan orang yang dikritiknya.



Referensi : Sari Kata Bahasa Indonesia Lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar