KESUSASTRAAN
I.
Kesusatraan

Berasal dari kata dasar
“susastra” mendapat imbuhan “ke-an”. Susastra sendiri berasal dari gabungan
kata “su” yang berarti baik, indah atau bagus dan “sastra” yang berarti
“tulisan”. Jadi “susastra” memiliki arti tulisan yang baik, indah dan bagus.
Kesusastraan Indonesia
mempunyai arti jamak yang meliputi semua hal sastra Indonesia. Menurut definisi
Usman Effendi, Kesusastraan ialah semua ciptaan manusia dalam bentuk bahasa
lisan maupun tulisan yang menimbulkan
rasa keindahan (bagus).
Ditinjau dari asal
katanya, sastra berasal dari akar kata “sas” yang berarti ajar dan “tra” yang
berarti alat. Jadi sastra bisa diartikan
sebagai alat belajar.
Secara umum kesusatraan Indonesia dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1.
Kesusastraan
lisan
Yaitu karangan/ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk bahasa lisan.
2.
Kesusastraan
tertulis
Yaitu karangan/ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk bahasa tulisan.
II.
Bentuk kesusatraan di Indonesia
Bentuk
kesusatraan di Indonesia dibedakan menjadi :
A.
Puisi
Puisi
adalah bentuk kesusastraan yang terikat oleh banyaknya baris (berbait-bait),
banyaknya suku kata dalam tiap baris, sajak/rima bunyi akhir kata dalam baris.
Kita
mengenal 2 macam bentuk puisi, yakni puisi lama dan puisi baru. Puisi lama
bentuknya terikat oleh aturan-aturan tertentu, misalnya sajak dan irama. Puisi
baru lebih mementingkan isi dan bahasanya menuju ke inti kata.
Menurut
zamannya puisi dapat dibagi menjadi :
a. Puisi
lama
Puisi
lama dapat dibagi menjadi :
1. Mantra
Adalah
kata-kata yang mengandung hikmat dan kekuatan gaib.
2. Peribahasa/Bidal
Yang
meliputi :
· Pepatah
adalah kiasan yang dinyatakan dengan kalimat. Yang dikiaskan ialah sesuatu
tentang keadaan atau kelakuan seseorang.
Contoh
:
- Anjing
mengonggong kafilah berlalu
- Rajin
pangkal pandai
· Ungkapan
adalah kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang dinyatakan dengan sepatah
kata yang merupakan bagian kalimat.
Contoh
:
-
Ayah pulang membawa buah tangan
(oleh-oleh)
-
Orang itu bertangan panjang (suka
mencuri )
-
Hadi anak yang keras kepala (Bengal,
tidak mau menurut)
· Perumpamaan
adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan
mengambil perbandingan dari alam sekitarnya.
Contoh
:
-
Bak pinang dibelah dua
-
Seperti buah simalakama
-
Punguk merindukan bulan
· Tamsil/
ibarat adalah perumpamaan juga, namun diiringi dengan bagian-bagian kalimat
yang menjelaskan.
Contoh
:
-
Bagai burung dalam sangkar, mata
terlepas badan terkurung
-
Bagai kerakap di atas batu, hidup segan
mati tak mau
· Pemeo
adalah kata-kata atau slogan yang menjadi popular karena sering diucapkan
kembali yang sifatnya mengandung dorongan semangat atau ejekan.
Contoh
:
-
Sekali merdeka tetap merdeka
-
Maju terus pantang mundur
-
Merdeka atau mati
3. Pantun
Syarat-syarat
pantun sebagai berikut :
a) Terdiri
dari 4 baris
b) Tiap-tiap
baris terdiri 8 sampai 10 suku kata
c) Dua
baris yang pertama disebut “sampiran” dan dua baris berikutnya disebut “isi”
pantun
d) Pantun
mementingkan rima akhir, maksudnya bunyi akhir baris pantun pertama sama dengan
bunyi akhir baris ketiga dan bunyi baris kedua sama dengan bunyi akhir baris
keempat.
Contoh :
Ada berkutut dengan balam, (a)
gantung di dahan pohon mengkudu. (b)
Hati dendam bertambah dendam, (a)
hati rindu siapa yang tahu. (b)
Menurut
isinya pantun dapat dibedakan menjadi :
a) Pantun
anak-anak
b) Pantun
remaja
c) Pantun
orangtua
d) Pantun
jenaka
e) Pantun
teka-teki
4. Syair
Syair
berarti pula sajak (puisi), karena penyair relah mengubah sajak. Kata “syair”
berasal dari kata “syu’ur” yang berarti perasaan.
Bentuk-bentuk
syair sebagai berikut :
a) Terdiri
dari beberapa bait
b) Tiap
bait terdiri dari 4 baris
c) Tiap
bait terdiri dari 8 smapai 10 atau lebih suku kata
d) Tidak
terbagi atas sampiran da nisi
e) Semua
merupakan isi
f) Biasanya
beruntun, karena untuk melukiskan cerita
g) Rima
akhirnya / aaaa / artinya berima rangkai
Menurut
isinya syair dapat dibedakan :
a) Syair
yang merupakan dongeng
b) Syair
yang berisi kiasan atau sindiran
c) Syair
yang berisi cerita atau hikayat
d) Syair
cerita kejadian
e) Syair
ajaran agama tau budi pekerja
b. Puisi
baru
Menurut
bentuknya dapat dibagi menjadi :
1. Distikhon
(sajak dua seuntai)
2. Tersina
(sajak tiga seuntai)
3. Quantrin
( sajak empat seuntai)
4. Quin
(sajak lima seuntai)
5. Sextet
(sajak enam seuntai)
6. Septima
(sajak tujuh seuntai)
7. Stanza
atau octaf (sajak delapan seuntai)
8. Sonata
(sajak empat belas seuntai)
9. Sajak
bebas atau puisi bebas
c. Puisi
modern
Menurut
puisi barat namun berlaku pula dalam kesusatraan di Indonesia menurut jenisnya
dapat dibedakan menjadi :
1) Balada
Puisi
yang berisi cerita atau kisah, bisa berbentuk efik, boleh juga berbentuk lirik.
Biasanya dalam menuturkan balada dengan dilagukan.
2) Romance
Puisi
yang berisi luapan perasaan kasih sayang terhadap kekasih
3) Elegi
Sajak
yang menggambarkan kesedihan, suara sukma yang meratap-ratap, batin yang
merintih.
4) Ode
Sajak
yang berisi pujian dan sanjungan terhadap seseorang yang berjasa besar dalam
masyarakat atau pujian sanjungan terhadap pahlawan bangsa.
5) Himne
Sajak
yang berisi pujaan terhadap Tuhan atau sajak keagamaan.
6) Efigram
Sajak
yang berisi ajaran hidup, semangat perjuangan.
7) Satire
Sajak
yang berisi kritik atau sindiran yang pedas terhadap kepincanga-kepincangan
yang terjadi dalam masyarakat.
B.
Prosa
Menurut
zamannya prosa dapat dibedakan menjadi :
1. Prosa
lama
Yang
termasuk dalam prosa lama ialah :
1. Hikayat
Mengisahkan
tentang kehidupan raja-raja atrau dewa-dewa. Dalam hikayat biasanya melukiskan
kesaktian atau kehebatan pelakunya.
2. Cerita-cerita
panji
Hikayat
yang berasal dari kesusastraan jawa yang berkisah tentang 4 kerajaan di pulau
jawa yaitu : Kerajaan Jenggala, Kediri, Ngurawan, dan Singosari.
3. Cerita
berbingkai
Cerita
yang didalamnya ada pula ceritanya. Cerita dalam cerita itu disebut cerita
sisipan. Kadang kala cerita sisipan itu didalamnya ada pula cerita. Sehingga
cerita berbingkai ini menjadi cerita yang bersusun.
4. Tambo
Cerita
sejarah yang tidak sepenuhnya mengandung kebenaran, karena dicampurkan dengan
hal-hal yang tidak masuk akal.
5. Dongeng
Ialah
cerita yang lahir dari khayalan pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan
cerita yang benar-benar terjadi.
2. Prosa
baru
Yang
termasuk prosa baru ialah :
1. Roman
Cerita
yang melukiskan sesuatu kehidupan manusia, baik perbuatan lahir maupun
peristiwa-peristiwa batinnya.
2. Novel
Bila
dalam roman biasanya dikisahkan seluruh kisah hidup tokohnya, dari masa
kanak-kanak hingga dewasa sampai meninggal dunia, tetapi dalam novel yang
dilukiskan hanya sebagian dari hidup tokoh ceritanya, yaitu bagian hidupnya
yang merubah nasib tokoh tersebut.
3. Cerpen
Semacam
cerita rekaan yang sering kita jumpai pada media cetak. Dalam novel kritis (pergolakan)
jiwa pelaku mengakibatkan perubahan nasib tokoh pelakunya.
4. Kisah
Dalam
kesusastraan modern, kisah sama saja dengan cerita biasa, yaitu yang
menceritakan tentang sesuatu hal baik
benda hidup maupun benda mati.
5. Biografi
dan Otobiografi
Biografi
adalah catatan riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah
catatan riwayat hidup yang ditulis oleh diri sendiri.
C.
Drama
Karangan yang berbentuk scenario
lengkap, dimana semuanya telah diuraikan secara rinci oleh penulis drama,
misalnnya kalimat-kalimat yang harus diucapkan oleh pemain, sikap dan
gerak-gerik yang harus dimainkan oleh pemain juga tempat adegan dalam cerita
drama diuraikan secara rinci oleh penulisnya.
Drama biasanya untuk pentas di panggung
atau di sandiwarakan. Drama dibagi atas beberapa bagian yang disebut babak, dan
babak dibagi pula atas beberapa adegan.
Menurut
isinya drama dapat dibagi menjadi :
1. Tragedy
Ialah
drama yang menggambarkan kesedihan. Pelakunya (tokoh-tokoh utama cerita) tak
henti-hentinya dirundung malang bahkan sampai meninggal dunia.
2. Komedi
Ialah
drama yang menimbulkan kelucuan. Komedi menggambarkan tingkah laku yang pandir
dan kegilaan yang menimbulkan kegelian.
3. Tragedy-Komedi
Ialah
paduan tragedy dan komedi. Drama yang menggambarkan kelucuan, disamping ini
juga menggambarkan perasaan sedih dan duka sebab nasib buruk yang terus menerus
menimpa pelaku-pelakunya.
4. Lelucon
Ialah
drama yang lucu yang menimbulkan tawa penonton. Isinya sering dangkal karena
tidak terlalu dipentingkan. Tujuan utama untuk menghibur penonton supaya dapat
melupakan kesedihannya.
D.
Esai
dan Kritik
Esai adalah suatu kupasan atau
pembicaraan tentang objek kebudayaan atau seni. Peninjauan objek itu sendiri
berdasarkan pandangan penulis esai tersebut, itulah sebabnya esay bersifat
subjektif. Penulis esai tidak mengubah sesuatu, ia hanya membicarakan suatu
hasil cipta karya orang lain. Kritik lain dengan esai, kalau esai sifatnya
subjektif maka kritik sifatnya haruslah objektif. Dalam kritik, penulis
mengemukakan kebaikan maupun kekurangan dari tulisan yang dikritiknya. Sehingga
kritik bisa diterima oleh semua pihak, baik orang lain maupun penulis yang
dikritiknya. Kritik sering tidak mengenakkan orang yang dikritiknya.
Referensi : Sari Kata Bahasa Indonesia
Lengkap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar