PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan
islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian yang sesuai
dengan ajaran islam atau suatu upaya dengan ajaran islam memiliki nilai-nilai
islam serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai islam.
Sebagai
aktivitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembinaan keperibadian
tentunya pendidikan islam memerlukan landasan kerja untuk member arah bagi
programnya sebab dengan adanya dasar juga berfungsi sebagai sumber semua
peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangan lengah pelaksanaan dan sebagai
jalur langkah menentukan arah usaha tersebut.
Urutan
prioritas pendidikan islam dalam upayah pembentukan kepribadian muslim,
sebagaimana di ilustrasikan berturut-turut dalam al-quran surat Lugman mulai
ayat 3 dan seterusnya adalah .
1.
Pendidikan keimanan kepada Allah SWT
Artinya
: Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya : "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". (Luqman ayat 13) . Pendidikan yang pertama dan utama untuk
dilakukan adalah pembentuka keyakinan kepada Allah yang diharapkan dapat
melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian.
2.
Pendidikan Akhlaqul Karimah
Sejalan
dengan usaha membentuk dasar keyakinan atau keimanan maka diperlukan juga usaha
membentuk akhlak yang mulia. Berakhlak yang mulia adalah merupakan modal bagi
setiap orang dalam menghadapi pergaulan antar sesamanya. Akhlak termasuk diantara makana yang
terpenting dalam hidup ini tingkatnya berada sesudah keimanan atau kepercayaan
kepada Allah, Malaikatnya, Rasul-rasulnya, hari akhir yang terkandang hasyar,
hisab, balasan akhirat dan qada dan qadar Allah. Apabila beriman kepada Allah
dan beribadah kepadanya pertama-tama berkaitan rapat antar hubungan hamba dan
Tuhannya, maka akhlak pertama sekali berkaitan dengan hubungan Muamalah Manusia
dan orang-orang lain, baik secara individu maupun kolektif. Tetapi perlu
diingat bahwa akhlak tidak terbatas pada penyusunan hubungan antara manusia
dengan manusia yang lainnya, tetapi melebihi itu, juga mengatur hubungan
manusia dengan segalah yang terdapat dalam wujud dan kehidupan ini malah
melampawi itu yaitu mengatur hubungan antar hamba denga Tuhannya.
Artinya
: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Luqman 18).
Selanjutnya,
tentang pendidikan (Pendidikan Islam) Al-Quran, antra lain berbicara mengenai :
karakteristik sejarah dan medan pendidikan.
1. Karakteristik
Pendidikan Islam
Pendidikan
islam bukannya hanya pendidikan akhlak aqiqah dan ibadah saja, melaikan lebih
luas, yakni :
a. Pendidikan
Islam mencakup seluruh aspek manusia
b. Pendidikan
Islam mencakup kepentingan hidup dunia dan akhirat.
c. Pendidikan
Islam berlangsung terus-menerus sejak masih dalam kandungan ibu sampai masuk
liang lahat, setiap orang selalu terlebit dalam proses pendidikan baik sebagai
terdidik maupun pendidik.
d. Sistem
Pendidikan islam menuju keselarasan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Segi-segi pendidikan islam diatas pada satu perinsip :
Al-Quran
dan pendidikan islam mempelihara dan memperhatikan Fitnah Manusia, pada islam
sengaja direncanakan oleh Allah intik selaras, relevan dan sesuai dengan fitnah
tersebut. Sehingga dikatakan bahwa fungsi pendidikan menurut Al-Quran adalah :
usaha dan upaya manusiakan manusia. Dan oleh karena itu fitnah manusia itu
selalu cendrung kepada Al-Haq atau Al-Islam, maka pendidikan menurut Al-Quran
adalah menuju terbentuknya pribadi Muslim Paripurna. (Ali Khalil Abu Al-Ainain,
1980 : 147-148)
2. Sasaran
Pendidikan Islam
Dari
segi salah satu esensi penting pendidikan yakni pertumbuhan dan perkembangan,
maka sasaran pendidikan merupakan persoalan asasi dan menyangkut masalah ini
dan nilai Qurani terdiri atas dua tingkat :
a. Nilai-nilai
Rohaniah, berupa “Imam” (Tauhid), yakni merupakan motivasi dasar dari seluruh
aktivasi manusia, melahirkan keikhlasan.
b. Nilai-nilai
pengabdian (Ubudiyah) terdiri dari nilai-nilai moral (Akhlak), nilai individu ,
nilai-nilai social (Masyarakat)
3. Medan
Pendidikan Islam
Menurut
ajaran Islam, medan pendidikan adalah :
a. Pendidikan
Jasmani
b. Pendidikan
Rasio
c. Pendidikan
Aqidah
d. Pendidikan
moral (Akhlak)
e. Pendidikan
Kreatifitas
f. Pendidikan
Seni
g. Pendidikan
Sosial
Islam
menilai Pendidikan Jasmani sebagai cukup penting karena jasmani manusia ikut
member adil dalam upaya penuaian, tugas hidup manusia pendidikan rasio, tidak
hanya bermaksud agar manusia maupun berfikir saja, melainkan lebih dari, dengan
kemampuan berfikir manusia akan lebih baik dalam mengenal dan selanjutnya
mengabdikan dirinya kepada khaliqnya arah pendidikan kreatifitas adalah agar
manusia mampu mengajarkan akhlak kepada dirinya sendirinya. Sedangkan
pendidikan (Terbentuknya manusia pengabdi yang Shalih), juga dalam rangka
pencapaian sasaran pendidikan sosial amat penting artinya bagi penuaian tugas
ibadah dalam dimensi sosial [13].
Adapun
tujuan pendidikan islam yang sejalan dengan misi islam itu sendiri yaitu
mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai akhlak Al-Karimah. (Al-karimah1979).
Misi
islam itu sendiri yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai akhlak
Al-Karimah. (Al-Syaibany, 1979)
Dan
tujuan tersebut sama dan sebangun dengan target yang terkandung dalam tugas
kenabian, yang diemban oleh Rasul Allah SAW. Yang terungkap dalam pernyataan
beliau : “sesungguhnya aku diutus adalah untuk membimbing mausia mencapai
akhlak yang mulia” (Al-Hadist) faktor kemulian akhlak dalam pendidikan islam
dinilai sebagai faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang
menurut pandangan islam berfungsi menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata
kehidupan yang sejahtera dudunia dan kehidupan akherat.
Dua
sasaran pokok yang akan oleh pendidikan islam tadi, kebahagian dunia dan kesejahteraan
akhir, memuat sisi-sisi penting. Dan bagian ini dipandang sebagai nilai lebih
dari pendidikan islam disbanding dengan pendidikan non islam. Nilai lebih
tersebut terlihat bahwa pendidikan islam dirancang agar dapat merangkum tujuan
hidup manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang pada hakikatnya tunduk pada
hakikat penciptaanya.
1. Tujuan
Pendidikan islam itu bersifat fitnah yaitu membimbing perkembangan manusia
sejalan dengan fitnah kejadiannya.
2. Tujuan
pendidikan islam menentang dua dimensi yaitu tujuan akhir bagi keselamatan
hidup didunia dan diakhirat.
Prof.
Mohammad athiyan Al-Brosyi dalam kejadiannya tentang pendidikan islam telah
menyimpulkan 5 (Lima) tujuan yang asasi bagian pendidikan islam yang diuraikan
dalam “At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa-Falsafatuha”. Yaitu :
1. Untuk
membantu pembentukan akhlak yang mulia
2. Persiapan
untuk kehidupan dunia dan diakhirat.
Dalam
kaitannya dengan evaluasi pendidikan islam telah menggariskan tolak ukur yang
serasi dengan tujuan pendidikan. Baik tujuan jangka pendek, yaitu membimbing
manusia agar hidup selamat didunia maupun tujuan jangka panjang untuk
kesejahteraan hidup akhirat nanti. Kedua tujuan tersebut menyatu dalam sikap
dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang mulia terlihat
dalam penampilan sikap pengabdiannya kepada Allah SWT dan kepada lingkungannya
bauk kepada sesama manusia, maupun terhadap kepada alam sekitarnya. Oleh karena
itu dalam pendidikan islam evaluasi lebih ditekankan pada penguasa sikap (aspek
efektif) ketimbang pengetahuan (aspek kognitif).
Akhlak
yang diharapkan dapat dibentuk melalui pendidikan islam, nilai-nilai akhlak
sebagai bagian yang seharusnya dijadikan landasan bagian sistem pendidikan
islam, hingga dalam pelaksanaan seseorang muslim maupun menempatkan dirinya
sebagai khalifah Allah dimuka bumi dan untuk memakmurkan kehidupan di bumi dan
menghindarkan segala bentuk perbuatan yang mengarah kepada kerusakan .
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar