Blogger templates

Kamis, 08 Mei 2014

Pendidikan Islam



PENDIDIKAN ISLAM


Pendidikan islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan ajaran islam atau suatu upaya dengan ajaran islam memiliki nilai-nilai islam serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai islam.
Sebagai aktivitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembinaan keperibadian tentunya pendidikan islam memerlukan landasan kerja untuk member arah bagi programnya sebab dengan adanya dasar juga berfungsi sebagai sumber semua peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangan lengah pelaksanaan dan sebagai jalur langkah menentukan arah usaha tersebut.
Urutan prioritas pendidikan islam dalam upayah pembentukan kepribadian muslim, sebagaimana di ilustrasikan berturut-turut dalam al-quran surat Lugman mulai ayat 3 dan seterusnya adalah .  
1.        Pendidikan keimanan kepada Allah SWT
Artinya : Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman ayat 13) . Pendidikan yang pertama dan utama untuk dilakukan adalah pembentuka keyakinan kepada Allah yang diharapkan dapat melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian.
2.        Pendidikan Akhlaqul Karimah
Sejalan dengan usaha membentuk dasar keyakinan atau keimanan maka diperlukan juga usaha membentuk akhlak yang mulia. Berakhlak yang mulia adalah merupakan modal bagi setiap orang dalam menghadapi pergaulan antar sesamanya.  Akhlak termasuk diantara makana yang terpenting dalam hidup ini tingkatnya berada sesudah keimanan atau kepercayaan kepada Allah, Malaikatnya, Rasul-rasulnya, hari akhir yang terkandang hasyar, hisab, balasan akhirat dan qada dan qadar Allah. Apabila beriman kepada Allah dan beribadah kepadanya pertama-tama berkaitan rapat antar hubungan hamba dan Tuhannya, maka akhlak pertama sekali berkaitan dengan hubungan Muamalah Manusia dan orang-orang lain, baik secara individu maupun kolektif. Tetapi perlu diingat bahwa akhlak tidak terbatas pada penyusunan hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya, tetapi melebihi itu, juga mengatur hubungan manusia dengan segalah yang terdapat dalam wujud dan kehidupan ini malah melampawi itu yaitu mengatur hubungan antar hamba denga Tuhannya.
Artinya : Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Luqman 18).

Selanjutnya, tentang pendidikan (Pendidikan Islam) Al-Quran, antra lain berbicara mengenai : karakteristik sejarah dan medan pendidikan. 
1.      Karakteristik Pendidikan Islam
Pendidikan islam bukannya hanya pendidikan akhlak aqiqah dan ibadah saja, melaikan lebih luas, yakni :
a.       Pendidikan Islam mencakup seluruh aspek manusia
b.      Pendidikan Islam mencakup kepentingan hidup dunia dan akhirat.
c.    Pendidikan Islam berlangsung terus-menerus sejak masih dalam kandungan ibu sampai masuk liang lahat, setiap orang selalu terlebit dalam proses pendidikan baik sebagai terdidik maupun pendidik.
d.  Sistem Pendidikan islam menuju keselarasan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Segi-segi pendidikan islam diatas pada satu perinsip :
Al-Quran dan pendidikan islam mempelihara dan memperhatikan Fitnah Manusia, pada islam sengaja direncanakan oleh Allah intik selaras, relevan dan sesuai dengan fitnah tersebut. Sehingga dikatakan bahwa fungsi pendidikan menurut Al-Quran adalah : usaha dan upaya manusiakan manusia. Dan oleh karena itu fitnah manusia itu selalu cendrung kepada Al-Haq atau Al-Islam, maka pendidikan menurut Al-Quran adalah menuju terbentuknya pribadi Muslim Paripurna. (Ali Khalil Abu Al-Ainain, 1980 : 147-148)
2.      Sasaran Pendidikan Islam
Dari segi salah satu esensi penting pendidikan yakni pertumbuhan dan perkembangan, maka sasaran pendidikan merupakan persoalan asasi dan menyangkut masalah ini dan nilai Qurani terdiri atas dua tingkat :
a.  Nilai-nilai Rohaniah, berupa “Imam” (Tauhid), yakni merupakan motivasi dasar dari seluruh aktivasi manusia, melahirkan keikhlasan.
b.   Nilai-nilai pengabdian (Ubudiyah) terdiri dari nilai-nilai moral (Akhlak), nilai individu , nilai-nilai social (Masyarakat)
3.      Medan Pendidikan Islam
Menurut ajaran Islam, medan pendidikan adalah :
a.       Pendidikan Jasmani
b.      Pendidikan Rasio
c.       Pendidikan Aqidah
d.      Pendidikan moral (Akhlak)
e.       Pendidikan Kreatifitas
f.       Pendidikan Seni
g.      Pendidikan Sosial
Islam menilai Pendidikan Jasmani sebagai cukup penting karena jasmani manusia ikut member adil dalam upaya penuaian, tugas hidup manusia pendidikan rasio, tidak hanya bermaksud agar manusia maupun berfikir saja, melainkan lebih dari, dengan kemampuan berfikir manusia akan lebih baik dalam mengenal dan selanjutnya mengabdikan dirinya kepada khaliqnya arah pendidikan kreatifitas adalah agar manusia mampu mengajarkan akhlak kepada dirinya sendirinya. Sedangkan pendidikan (Terbentuknya manusia pengabdi yang Shalih), juga dalam rangka pencapaian sasaran pendidikan sosial amat penting artinya bagi penuaian tugas ibadah dalam dimensi sosial [13].   
Adapun tujuan pendidikan islam yang sejalan dengan misi islam itu sendiri yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai akhlak Al-Karimah. (Al-karimah1979).
Misi islam itu sendiri yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai akhlak Al-Karimah. (Al-Syaibany, 1979)
Dan tujuan tersebut sama dan sebangun dengan target yang terkandung dalam tugas kenabian, yang diemban oleh Rasul Allah SAW. Yang terungkap dalam pernyataan beliau : “sesungguhnya aku diutus adalah untuk membimbing mausia mencapai akhlak yang mulia” (Al-Hadist) faktor kemulian akhlak dalam pendidikan islam dinilai sebagai faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang menurut pandangan islam berfungsi menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan yang sejahtera dudunia dan kehidupan akherat.
Dua sasaran pokok yang akan oleh pendidikan islam tadi, kebahagian dunia dan kesejahteraan akhir, memuat sisi-sisi penting. Dan bagian ini dipandang sebagai nilai lebih dari pendidikan islam disbanding dengan pendidikan non islam. Nilai lebih tersebut terlihat bahwa pendidikan islam dirancang agar dapat merangkum tujuan hidup manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang pada hakikatnya tunduk pada hakikat penciptaanya.  
1.      Tujuan Pendidikan islam itu bersifat fitnah yaitu membimbing perkembangan manusia sejalan dengan fitnah kejadiannya.
2.      Tujuan pendidikan islam menentang dua dimensi yaitu tujuan akhir bagi keselamatan hidup didunia dan diakhirat. 
Prof. Mohammad athiyan Al-Brosyi dalam kejadiannya tentang pendidikan islam telah menyimpulkan 5 (Lima) tujuan yang asasi bagian pendidikan islam yang diuraikan dalam “At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa-Falsafatuha”. Yaitu :
1.      Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia
2.      Persiapan untuk kehidupan dunia dan diakhirat.
Dalam kaitannya dengan evaluasi pendidikan islam telah menggariskan tolak ukur yang serasi dengan tujuan pendidikan. Baik tujuan jangka pendek, yaitu membimbing manusia agar hidup selamat didunia maupun tujuan jangka panjang untuk kesejahteraan hidup akhirat nanti. Kedua tujuan tersebut menyatu dalam sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang mulia terlihat dalam penampilan sikap pengabdiannya kepada Allah SWT dan kepada lingkungannya bauk kepada sesama manusia, maupun terhadap kepada alam sekitarnya. Oleh karena itu dalam pendidikan islam evaluasi lebih ditekankan pada penguasa sikap (aspek efektif) ketimbang pengetahuan (aspek kognitif). 
Akhlak yang diharapkan dapat dibentuk melalui pendidikan islam, nilai-nilai akhlak sebagai bagian yang seharusnya dijadikan landasan bagian sistem pendidikan islam, hingga dalam pelaksanaan seseorang muslim maupun menempatkan dirinya sebagai khalifah Allah dimuka bumi dan untuk memakmurkan kehidupan di bumi dan menghindarkan segala bentuk perbuatan yang mengarah kepada kerusakan .
  




Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar